Sabtu, 23 Desember 2017

Transfer Palsu "Kode Dana" dan "Kode Amount RP"

Pinterest

Sesuai judulnya, gue ingin berbagi pengalaman yang baru saja gue alami. Saat itu posisinya gue adalah penjual barang, ada barang second yang mau gue jual dengan harga murah karna gak gue pakai lagi dan butuh uangnya untuk jajan RAM laptop ini huhuhu.

Sore itu gue pasang iklan di olx, pasang harga 950.000 untuk handphone dengan beberapa cacat, nego halus bisalah ya. Tetiba ada yang whatsapp bilang kalau dia minat dengan barang yang gue jual. Chit chat seperti biasa, dan ini orang kok ngebet pengen banget tapi gak berusaha nego sama sekali. Dia cuma nego jadi 900.000, dalam hati gue bersyukur tapi kok aneh juga. Pembeli pingin segera barangnya dikirim, dia chat seolah-olah takut gue tipu jadi dia ngajak kirim foto identitas biar percaya satu sama lain. Gue karna baru pertama kali transaksi kaya gini, gue kirim juga deh foto identitas KTP gue. Seenggaknya kalo dia nipu gue juga, gue tau KTPnya si luwak ini. Pembeli tanya posisi gue dimana, gue padahal cuma nyebutin nama jalan yang bisa jadi nama jalanya ada di kota lain dong ya, tapi si pembeli menyimpulkan bahwa tempat gue jauh. Mintalah dia dikirim paket aja, tapi karena ini long weekend, pada tutup gitu ya sampai hari rabu.

Keanehan mulai kerasa, ini orang kok ngotot pengen transfer ke gue malam itu juga. Apa gak kebalik ya? padahal gue udah bilang barang tetep bisa dikirim hari rabu. Tetep mau transfer malam itu juga. Udah dong, gue ga niat nipu sok aja gitu kalo dia mau transfer ya kan. Total 910.000 yang harus dia kirim. Gak lama ada bukti transfernya dari bank Mandiri kaya gini:
bukti transfer palsu
Gue langsung check dong, ternyata belum bertambah. Karna syukurnya itu atm kosong jadi ketauan banget perubahannya ya hahaha. Dari situ gue coba tanya lagi orangnya, yakin udah transfer atau belum, hari Rabu gue cetak buku tabungan biar tau masuk apa enggak. Dari situ dia tetiba nyuruh aktifin kode dananya kaya dibagian bawah struk itu. Pembeli itu bilang, uang transferan baru masuk kalo gue udah aktifin kode itu. Ada yang mengganggu di bagian bawah struk, kok namanya kode amount RP. DIliat liat ini gue mau diporotin 4juta ya. Malam itu gue taya dong temen gue yang pakai bank Mandiri, kaya apa struk kalo abis transfer dari atm. Itu jelas beda apalagi dibagian bawahnya itu, ditambah menurut gue ini font di struk gak biasanya banget gitu. Untuk mengakhirinya gue kirim foto hasil gue googling yang bilang itu penipuan, dan gak lama dia block gue. LOL! Ini gue liatin beberapa percakapan gue sama calon pembeli.
Ter-gak-niat belinya keliatan disini

Ngotot mau transfer hari itu juga

Ngirim KTPnya yang belum tentu KTP dia juga sih

There's no good in goodbye
Nah dari pengalaman gue itu, ada poin - poin yang harus diperhatikan sebagai penjual online:
  1. Lihat keseriusan pembeli, penjual jangan asal jual aja harus tau ini pembeli beneran mau beli atau engga, seberapa usaha pembeli ini dalam nego barang yang mau dia beli, dan mengetahui keadaan barang yang mau dia beli. 
  2. Kalau pembeli minta aneh-aneh kaya foto kartu identitas, perlu dipertanyakan, jangan kaya gue langsung kirim aja. Bahaya dari ini adalah foto itu bisa dia pake untuk nipu orang lain lagi. Tujuan lainnya adalah dia mau liat nama lengkap kita untuk dia ketik sendiri di struk yang dia buat itu.
  3. Pembeli mah ngotot pengen dapet barangnya bukan ngotot pengen transfer cepet-cepet. Nah disini mulai keliatan pembeli palsu yang mau ngambil isi atm kita. Apalagi dia suruh kita untuk kode dana dan kode amount RP. Untungnya penipu satu ini gak ngerti-ngerti banget bahasa inggris gitu. Mau transfer kok pake kode-kode :(
Satu lagi adalah kalau ada yang merasa dapet foto KTP gue yang ngaku sebagai pembeli dan kalian merasa gue menipu. Mohon maaf gue juga hampir tertipu, makanya gue tulis ini sebagai bukti bahwa gue bukan penipu, malah gue hampir tertipu juga :(( Terus bisa jadi itu bukan Ramdan Muhamad yang beneran dibalik penipu itu, bisa jadi itu KTP si korban yang dia pake untuk nipu gue.

Terakhir, tetap berhati-hati baik penjual maupun pembeli online masa kini yang terjerat akan harbolnas. Perkara ditinggal pembeli mah belum seberapa dibanding ditinggal nikah. Beda. Sudahlah. Simpan argumenmu. *lah






Share:

Sabtu, 19 Agustus 2017

Menikah, bukan sebuah tren tapi ....

Nah dari judul, sudah cukup menggambarkan apa yang akan gue bahas pada postingan kali ini. Ini cukup menjadi bahasan pada peringkat paling atas bagi perempuan-perempuan pada usia 20an keatas. Termasuk gue dan lingkungan gue sekarang. Karena keterbatasan ilmu, gue gak akan membahas tentang menikah dari sisi hukum dan syaratnya ya. Ada buku-buku dan sumber lainnya yang lebih akurat untuk dijadikan acuan. Gue hanya sekedar ingin bercerita pengalaman gue di usia-usia yang gampang banget bahas tentang pernikahan.

Sering banget kan, lagi reuni atau kumpul sama temen masa kuliah dulu akan selalu berujung dengan pembicaraan menikah. Bahkan gue pernah ngelantur sampai udah bahas urusan anak 😂😂. Terlalu jauh, kadang suka gak sadar kalau udah melewati batas kesadaran ya kan. Entah apa yang membuat menikah begitu menjadi pembicaraan utama yang selalu dibahas saat ini. Entah karena muda-mudi saat ini yang mudah terbawa perasaan. Padahal menikah banyak banget yang kudu dipersiapkan, secara finansial bukan cuma buat resepsi haha-hihi doang dong ya. Ada kehidupan selanjutnya yang harus didukung secara materi juga. Bekal ilmunya pun sebagai suami istri, yang jelas beda jalan pikirannya. Venus dan Mars. Beserta deretan tugas-tugas baru lainnya.

Oke, gue setuju bahwa setelah menikah rejeki akan lebih dilancarkan, beban pun terasa ringan karena ada teman untuk berbagi. Tapi berapa banyak sih muda-mudi yang berpikiran sampai sejauh itu? Apa bener mereka sudah mikir sejauh itu untuk persiapan menikahnya? Atau jangan-jangan mereka kebelet nikah karena bisa pacaran secara halal aja sisanya urus belakangan? Hahaha bisa jadi dong ada yang mikir sampai situ aja. Menurut gue, salah satu yang membuat menikah menjadi begitu diperbincangkan adalah media sosial. Secara sadar gak sadar, saat temen SMA tiba-tiba upload undangan nikah, jadi merasa duh gue kapan ya. Pengalaman pribadi? iya emang, hahaha.

Pada usia sekita 22-24 tahun gitu, adalah masa-masanya temen-temen nyebar undangan. Upload foto pre-wedding atau bahkan udah ada yang upload foto anak pertamanya. Namanya juga berbagi kebahagiaan kan, ikut seneng dong liatnya. Tinggal kitanya aja yang menata hati, kenapa harus merasa sedih atau merasa jodohnya ga dateng-dateng. Kenapa harus bertanya dia duluan guenya kapan.

Nah, tapi juga ada yang selalu usil nanya temennya kapan nikah atau selalu mepet-mepet situ mulu bahasannya. Gue yang sudah eneg dengan pertanyaan sejenis itu, sampe udah peduli amat ga bisa marah lagi. Padahal kita gak tau ya, orang yang kita tanya begitu itu sedang berjuang untuk apa hingga belum memutuskan untuk menikah. Mungkin dia masih punya adik-adik yang perlu dibiayai untuk sekolah. Sampai pernah gue upload foto iseng aja, ada cincin di jari manis, karena gue suka memancing netijen. Sok ngartis emang guenya, tapi ternyata reaksinya emang heboh macem mereka melewatkan episode drama favoritnya.
Pinterest

Jadi, menikah jelas bukan sebuah tren. Menikah adalah sebuah ibadah, maka bukan hal yang main-main. Kalau merasa mudah terbawa perasaan melihat orang-orang yang sudah menikah, maka logout sebentar dari media sosialnya. Kemudian membaca buku, atau membantu orang tua, atau melakukan hal yang lebih bermanfaat lainnya. Karena menikah akan tiba tepat pada waktunya. Tentunya waktu yang tepat menurut-Nya 😄
Share:

Kamis, 17 Agustus 2017

Hari ini adalah hari esok yang dipersiapkan kemarin

Pinterest
Masing-masing dari kita pernah membicarakan bagaimana hari ini. Hari ini adalah hari esok yang telah dirancang pada hari-hari yang lalu. Meski pada kenyataannya, yang terjadi hari ini tidak pernah tepat sesuai yang direncanakan pada hari kemarin.

Setelah 2 tahun gue dan teman-teman gue berpisah dan berpencar kemana-mana. Akhirnya 13 Agustus kemarin, kita semua berkumpul lagi dengan keadaan lengkap. Dengan membawa masing-masing cerita hidup yang penuh twist. Gue yang akhirnya tidak menjadi elektrowati sejati, karena berakhir selingkuh kepada software engineer (to be). Teteh yang tak disangka dan diduga akan menjadi kandidat pertama yang menyandang sebagai istri orang. Pidak yang masih dengan status kejombloannya namun sudah upgrade status smartphonenya dengan yang paling terbaru dari negeri gingseng. Ruji yang masih dan selalu menggebu-gebu dalam bercerita sedang menikmati kenaikan level kehidupannya.

Benar-benar ga ada yang pernah tau ya, bahwa 5 tahun ke depan sejak kuliah, kita akan menjadi seperti ini sekarang. Dipertemukan kembali dalam keadaan yang semoga lebih baik dari sebelumnya, di kota yang jauh lebih menantang dari kota sebelumnya. Kota yang penuh dengan orang-orang yang sedang berusaha. Jogja, menjadi tempat pertama kita membayang-bayangkan hari ini. Tempat pertama yang menjadi saksi kelakuan kita yang tertawa seakan sedih tidak memiliki makna dalam kamus kita. jakarta, menjadi tempat kita menguras pikiran dan tenaga untuk kebutuhan dan keperluan hidup. Tidak pernah sama sekali berencana gue akan menginjakkan kaki di Ibukota dan bisa berkumpul dengan mereka ini.

Meski banyaknya tidak sesuai dengan apa yang kita inginkan, menerima dan menjalaninya barangkali adalah salah satu jalan untuk mewujudkan impian kita yang lainnya. Barangkali bukan jalan yang direncanakan yang akan memberikan akses mencapainya, tapi ada jalan lain yang tidak pernah kita ketahui. Kemudian jalan itulah yang kita perlu lewati untuk mencapai yang sudah kita rencanakan dan doakan. Selain itu, ada hal yang selalu terlewatkan ketika kita memohon untuk dikabulkan doa-doa yang dipanjatkan setiap harinya. Memohon untuk dipersiapkan hatinya untuk melangkah ketika doa -doa yang dipanjatkan terkabul, agar tidak goyah dengan pilihan yang telah kita pilih. Agar merasa yakin bahwa ini pilihan terbaik dari yang Maha Pemberi Jalan.
Share:

Rabu, 02 Agustus 2017

Jenis Pertemanan yang Perlu Dipertahankan

Pinterest

Dari sekian banyak jenis pertemanan yang ada, kalian termasuk jenis teman kaya apa sih? Hahaha, gue sendiri gak tau harus mengelompokkan diri sebagai jenis teman apa. Karna gue pernah menjadi teman yang menusuk dari belakang, teman curhat, teman tapi mesra, teman yang dateng kalo ada butuhnya aja, teman makan bareng, teman nonton konser, teman fangirlingan, yang belum kesampaian cuma teman hidup ajaaaaaahahahahahah *baper amat yailaaah*. 

Menurut gue, ada beberapa jenis pertemanan yang perlu dipertahankan. Berikut ini beberapa jenis yang sudah gue alami sendiri:

1. Teman Sehat Lahiriah dan Batiniah
Sehat ga sekedar fisik, batin juga perlu dikasih makanan yakan. Maka hadirlah jenis pertemanan sehat dari segi kebatinan. Jagalah pertemanan jenis ini, apalagi yang mendekatkan, mengingatkan dan mengajak kepada kebaikan. Bisa jadi mereka penolong kita gak cuma di dunia tapi juga disaat Hari Perhitungan nantinya #terustadzah. Seriously, yang ini wajib dijaga dan dirawat pertemananya.

2. Teman Motivasi
Jenis pertemanan ini penting untuk dipertahankan, supaya kita juga terus terpacu dan termotivasi sama teman jenis ini. Mereka bukan bermaksud riya atau sombong dengan prestasi dan cita-citanya waktu cerita ke kita. Justru dari sisi lain mereka akan ngasih kalian power berupa semangat untuk mencapai keinginan dan sederet daftar keinginan yang sudah kita susun. Bukan cuma sibuk diceritain tapi gak diusahain.

3. Teman Cerita
Kalo jenis ini sih tentu sudah sangat diperlukan dan tentu dijaga kebersamaannya. Perempuan itu butuh orang yang mau mendengarkan keluh kesahnya waktu seneng atau sedih. Hadirlah teman cerita untuk menampung segala jenis cerita hidup kita. Jangan lupa kita juga sebagai teman harus mau mendengarkan cerita teman. Jangan cuma maunya didengarkan tapi juga harus mau mendengarkan 😊

4. Teman Nonton
Teman yang kaya gini emang asiknya waktu diajak ada nonton konser, atau nonton film. Pertemanan jenis ini biasanya gak butuh banyak interaksi, yang penting satu aliran kesukaan. Kalo ada waktu konser band atau penyanyi yang disukain, pasti ketemua dan nonton bareng. Habis itu ya sudah pulang. Ngobrol pun isi obrolannya sekitar hal yang akan ditonton aja.

5. Teman Mengumpat
Nah, ini terkhusus gue aja sih ada jenis macam ini. Gue punya beberapa orang teman yang asiknya buat mengumpat. Karena kalo ketemu selalu ngobrolin bahan ejekan satu sama lain. Maka pertemanan jenis ini membuat kata-kata umpatan jadi sesuai fungsinya 😂😂 Selain itu mereka jenis teman yang gak gampang sakit hati dikatain temennya. Hal yang perlu diperhatikan dari pertemanan jenis ini adalah aib yang terjadi 1 tahun lalu bisa jadi akan dibahas untuk 5 tahun ke depan.

6. Teman Apa Aja
Ini teman yang bisa gue bilang sebagai paket lengkap. Dari 5 jenis pertemanan yang ada, bisa jadi pada jenis teman apa aja ini termasuk ke semua jenis pertemanan tadi. Dimana kalo ketemu gak butuh alasan mau ngapain, ngobrolnya gak terarah sama sekali, sering berhalusinasi masa depan bersama, bikin malu, mengumpat bersama setelah itu tobat bersama. Paket lengkap.

Nah itu 6 jenis pertemanan menurut gue. Tapi intinya dari pertemanan harus ada 'saling', saling mendengarkan, saling berbagi atau saling mengumpat 🙊🙊
Share:

Minggu, 28 Mei 2017

Menuju Ibu Kota

Pinterest
Jika mendengar Ibu kota Indonesia, duh rasanya semrawut, macet dimana-mana dan tingkat kriminalitas tinggi. Gue sebelum pindah ke Ibu kota juga udah ketar-ketir apakah bisa survive hidup disana. Live cost yang mahal dan time is money mungkin benar-benar motto hidup para perantau yang ada disini. Melihat KRL, busway dan jalanan yang penuh sesak. Nah sekarang mau ditambah gue yang akan makin memenuhi Jakarta, hahaha.

Bagian tersulit tinggal di Jakarta adalah mindset mahasiswa Jogja yang sangat melekat di gue. Maklum sudah 5 tahun gue di Jogja, apa-apa murah, sudah hafal jalan-jalan tikusnya, hampir khatam sudah rute Jogja kecuali sekitar alun-alunnya, hehehe. Kebiasaan pakai kendaraan sendiri di Jogja beralih jadi the jakartans yang memanfaatkan fasilitas umum atau ojek taksi online. Membayangkannya saja gue sudah capek duluan. Karna orang bilang, lu bakalan tua di jalan kalo di Jakarta. saking macet dan padatnya jalanan.

Gue diterima jadi peserta Bootcamp di PT. Xsis Mitra Utama, kantornya daerah Jakarta Selatan. Mana taulah ya gue itu Jakarta Selatan bagian mana. Hal yang terus - terusan gue ulangi sebelum menuju ke Ibu kota adalah melihat google maps. seberapa jauh ke stasiun, seberapa jauh ke halte busway dan dimana aja kos-kos karyawan yang harganya cukup ramah di dompet karyawan baru macem gue ini. Gue rencanakan segala rutenya, bawa apa aja, kapan cari kos-kosan. Suatu hal yang terlihat sepele tapi ini cukup penting adalah mengisi e-money dan go-pay. Sungguh, itu adalah investasi banget saat bawa-bawa duit cash agak insecure. Karna naik busway atau krl cuma bisa pake e-money.

Perkara pindahan barang-barang itu urusan belakang setelah gue dapat kos. Pindah kota nih bukan hanya secara fisik memang. Secara mental juga harus segera cepat adaptasi lagi, teman baru lagi, lingkungan baru lagi dan tentunya tantangan baru lagi. Gue yang overthinking ini, sudah gelisah banget nanti gimana di Jakarta. Kalo kenapa-kenapa, kalo ini, kalo itu. Takut ini, takut itu. Padahal mah gak tau juga setelah dijalani biasanya gak sesusah dan serumit yang dibayangkan.

Setelah 2 minggu gue menjadi the jakartans, rasanya gak serusuh dan seburuk yang gue bayangkan sebelum tiba di Jakarta. Memang belum dapet ritme kehidupannya sih, tapi setidaknya gue 2 minggu di Jakarta dan baik-baik saja. Sepertinya dimana pun sih ya, jika kita mencoba untuk menjadi baik dan berbuat baik, maka sekitarnya juga akan baik-baik saja. Itulah yang selalu gue coba saat di lingkungan yang baru.

Next posting, gue akan ceritain tentang kantor gue. masih calon sih kalo sekarang. See ya!
Share:

Minggu, 30 April 2017

Farm House Lembang: Super Instagramable

Biasanya, orang-orang malas mencari keramaian saat long weekend. Udah kebayang gitu panjangnya antrean mobil menuju lokasi wisata, belum lagi betapa crowdednya di tempat wisata saat long weekend. Awalnya gue menganut kepercayaan "jauhi tempat wisata yang ramai dikunjungi atau hindari jalan menuju tempat wisata itu". Entah kenapa, long weekend di bulan april ini malah gue habiskan di salah satu tempat wisata yang lagi hitsnya pisan dikunjungi wisatawan karna super instagramable tempatnya. Udah kebayang aja gue mah itu banyak teteh-teteh cantik dan hits yang rebutan spot - spot cantik buat di foto. Yak, gue liburan ke Farm House di Lembang bermodalkan naik go-jek dan go-pay. Temen gue sih yang ngajak dengan tenangnya, "ke Farm House aja yuk, deket". Jadi dari Paris Van Java gue naik go-jek ke Farm House dan hanya bayar Rp. 11.000 kalo pake go-pay. Semoga Tuhan selalu melindungi mamang go-jek, amin. Harga tiket masuk Farm House Lembang ini hanya Rp. 20.000 aja dan dapet gratis 1 cup susu. Kalo tetiba lapar, tenang aja disana ada restoran, rumah sosis dan beberapa toko jajanan lain. Oke here we go, beberapa foto yang gue ambil di sana.

Rumah The Hobbit
 Ini mau dapet spot foto depan rumah ini, kalian harus ngantre dulu. Asli deh beneran ngantre, jadilah gue milih ngambil dari pinggir aja. Karna lucuk banget atapnya ada rumput gitu.

Susu Gratis
 Susu coklatnya enak, bisa milih strawberry atau coklat. Enak karna gak terlalu manis dan susunya asli. Pas gue kesana bahkan ada banyak tanki-tanki susunya yang baru dateng.

Keramaian Farm House
 Inilah Farm House waktu long weekend kemaren. Gak rame banget sih ya kalo diliat, tapi aslinya mau foto di spot itu dan nunggu agak sepi susah banget.

Anak Sapi yang gemesin
 Ada kesempatan buat ngasih susu ke anak sapi juga, biayanya Rp. 40.000 *kalo gak salah* nanti dikasih 1 botol kecil dot buat anak sapi.

Tempat Sewa Kostum
Bisa sewa kostum ala-ala gadis Holand gitu deh, itu ada tangga naik buat sewa kostumnya. Tapi kurang tau berapa harga sewa kostumnya sih, karna gue gak tertarik kemaren, hehehe. Kebanyakan malah emak-emak yang sewa wkwkwk.

Beberapa foto kegemasan lainnya bisa cek disini. Ada juga hewan-hewan yang bisa kita kasih makan sendiri kaya kelinci, ayam, burung, dan biri-biri yang gemesin banget. Sayangnya gue lupa foto roti yang wanginya enak banget sesuai rasanya. Ada croissant sama danish yang enak bangeeeeeet dan hanya Rp. 7.500/pcs. Gue nyobain danish cinnamon sama croissant smoke beef, nyicip juga punya temen yang croissant nutella. Uh enak banget pokoknya, toko rotinya ada sebelum lewat tempat sewa kostum itu.

Ada beberapa spot lagi yang gak gue foto karna itu rame banget dan udah kecapekan keliling-keliling, kaya tempat jual merchandise, gembok-gembok cinta. Pokoknya kalo mau ke Farm House gunakan pakaian nyaman dan sepatu yang gak bikin pegel juga, namun tetep cakeup kalo difoto hahaha.

Yak, sekian liburan dadakan gue ke Farm House modal go-jek doang. Terimakasih!
Share:

Sabtu, 08 April 2017

Tentang Langit

Satu hari yang cerah, langit yang tampak yakin bahwa biru adalah miliknya. Namun dilanda kegundahan menjelang petang tiba, keyakinannya turut berubah. Hingga tersisa malam yang gelap, langit sibuk bertanya ke masing-masing bintang yang kian berserakan dan tak henti menggoda karna terus berkedip. Sampai langit kembali menemukan biru kembali padanya, agak samar. Lama kelamaan biru sekali. 

Namun, awan nampak tidak ingin biru selalu bersama langit, maka awan mulai muram dan menggelayut mendung. Kesedihan awan tersebar merata di bumi. Langit bingung, mengapa manusia tidak bisa melihat kebersamaannya dengan biru hari itu. Maka angin membantunya meniupkan awan-awan kelabu itu. Kemudian langit kembali bersama biru, meski petang membuatnya menjadi jingga atau merah. Setidaknya langit sudah tau siapa yang selalu membuatnya indah setiap harinya, ia bernama cahaya. Langit menyukainya diam-diam. Tapi cahaya lebih dulu menyukai langit, tanpa pernah bertemu langsung. Ia hanya melambungkan tinggi-tinggi doanya untuk disampaikan kepada langit dan bergumam, “mari bertemu saat kau dan aku sudah dalam keadaan yang lebih baik, di waktu yang terbaik (bagiNya).”

Share:

Kamis, 02 Maret 2017

Proses Membuat Paspor Secara Manual

Akhirnya...setelah antre sepanjang dan sepagi buta, gue berhasil bikin paspor! Entah untuk apa sih nantinya, tapi yang jelas bikin dulu aja ya kan. Siapa tau ada yang tetiba ngajak nikah dan diboyong ke belahan negara mana, ngimpi. Resmi banget judulnya karna biar manusia awam kaya gue gak bingung cari info kalo mau bikin paspor secara manual. Sebelumnya, udah tau kan ya manfaat paspor sendiri apaan. Kalo ndak tau, ini dia kata KBBI:
paspor/pas·por/ n surat keterangan yang dikeluarkan oleh pemerintah untuk seorang warga negara yang akan mengadakan perjalanan ke luar negeri;
Nah, kebutuhannya pun macam-macam, bisa buat liburan, kerja, sekolah atau ikut suami hehehe. Manurut gue, buat anak muda khususnya, kalo bisa udah pada punya paspor sih. Seenggaknya kalo punya rencana atau bahkan impian buat bisa ke luar negeri, langkah terdekatnya ya bikin paspor. Meskipun gue, dengan keterlambatan akan keinginan membuat paspor tapi akhirnya punya paspor juga. Yak gue akan coba ceritakan proses buat paspor secara manual, karna berhubung buat paspor online lagi perbaikan sistem yang gak tau kapan selesainya. Jadi, mau gak mau harus cara manual dengan datang ke kantor imigrasi.

Gue bikin paspor di kantor Imigrasi I Yogyakarta, walaupun KTP gue bukan KTP Yogyakarta tapi gue udah domisili di Jogja selama kurang lebih 5 tahun. Jadi bisa bikin dimana aja sih selama ada surat keterangan domisili atau bisa pakai KTM (Kartu Tanda Mahasiswa) buat yang masih kuliah. Baiklah, berikut ini proses membuat paspor manual:

1. Ambil nomor antrian di Kantor Imigrasi
Ini tuh perjuangannya harus dari pagi buta kalo mau dapet nomor antrian awal, karna waktu sampai di kantor imigrasi, kalian bakal liat antrian yang sudah mengular. Gue termasuk yang dateng siang waktu sampai di kantor imigrasi, sekitar 07.30 karna jarak kosan ke kantor imigrasi dari ujung barat ke ujung timur gitu. Kalo liat orang berdiri antre panjang, itu baru antre MAU AMBIL NOMOR ANTRIAN. Sampek gue capslock, karna itu baru mau ambil belom tentu dapet nomor antrian. Sedangkan pengambilan nomor antrian dimulai dari jam 07.00-09.00 aja. Setelah itu, meskipun udah ngantre kalo udah 09.01 tetep ga dikasih nomor antrian sama petugasnya. Antrenya pun diatur sama petugasnya, jadi gak bakalan ada yang bisa nyalip atau nyerobot. Petugas manggil 4 orang untuk masuk ke meja informasi buat ambil nomor antrian, kemudian diminta menunjukkan KK asli, KTP asli, IJAZAH/AKTA KELAHIRAN asli dan KTM asli. Kalo lengkap, lanjut dikasih map warna kuning yang berisi formulir pengajuan pembuatan paspor, dan surat pernyataan yang harus dikasih materai. Selanjutnya tinggal diisi aja formulirnya dan surat pernyataan yang harus bermaterai. 

2. Mengurus administrasi, wawancara dan difoto
Nanti akan dipanggil macem di bank gitu sesuai nomor antrian yang dikasih petugas tadi. Karena gue dapat nomor 217, maka gue baru dipanggil sekitar jam 14.00 siang nanti. Jadi bisa ditinggal dulu, tapi hati-hati juga jangan sampai kelewat sih. Setelah dipanggil, gue masuk ke ruangan lain yang berisi loket-loket gitu. Nanti diminta menunjukkan berkas-berkas asli KK, KTP, AKTA dan KTM beserta fotocopynya juga. Karna gue gak tau harus pake KTM waktu itu, jadi gue disuruh fotocopy dulu pake mesin canggih disana. Self-service gitu tapi gue sukses terlihat bego pake mesin canggih itu, agak merasa gagal jadi anak teknik :(. Petugas akan mewawancarai secara singkat aja, mau dipake buat apa paspornya, karna gue alesannya mau sekolah jadi ya bilang aja mau sekolah S2 dan disebutin negara tujuannya. Ditanyain juga jurusan S1nya apa, mau ambil S2 apa. Kemudian nunggu bentar untuk input data, baru difoto. Diusahakan gak pake baju putih karna backgroundnya putih. Setelah selesai administrasi, akan dikasih kertas yang isinya BUKTI PENGANTAR KE BANK untuk bayar biaya paspornya. Dan boleh pulang deh...

3. Membayar biaya paspor di Bank
Biaya paspor tertera di kertas yang dikasih sama petugas waktu di loket. Gue waktu itu bayar Rp. 355.000. Ke tellernya tinggal menunjukkan kertas tadi dan akan di proses. Bayarnya gak harus hari itu juga, but as soon as posible aja sih. Paspor akan diproses setelah sudah membayar biaya pembuatan paspor ke Bank dan gak harus konfirmasi kalo udah bayar ya kaya belanja online hahaha. Waktu itu gue dikasih 2 lembar tanda bukti pembayaran sama banknya. Bukti pembayaram dan Bukti pengantar ke bank gak boleh ilang. Karna itu dipake untuk mengambil paspor nantinya. Proses pembuatan paspor adalah 5 hari kerja setelah pembayaran dan batas waktu pembayaran adalah 7 hari kerja. Selesai proses membayar, maka tinggal menunggu pengambilan paspor aja.

4. Mengambil Paspor
Setelah dirasa sudah lebih dari 5 hari kerja, maka paspor sudah bisa diambil. Kertas bukti pembayaran dan Bukti pengantar ke bank di klip jadi satu dan diserahkan ke loket pengambilan paspor. Kemudian ditunggu aja, petugas akan memanggil nama kita. Oh ya, di kertas bukti pengantar ke bank ada catatan kalo pengambilan paspor adalah jam 13.00-16.00. Maka gue jam 13.30 baru ngasih berkas pengambilannya, dan baru dipanggil sekitar 14.15 gitu. Kemudian diminta untuk recheck data di paspornya dan tanda tangan di beberapa berkas dan juga tandatangan di paspornya.

Finally, selesai sudah pembuatan paspor manual yang menguras waktu itu hahahaha.

pinterest
Jadi datang cukup 2 kali aja ke kantor Imigrasinya untuk bikin dan ambil paspor, gak seribet yang dibayangkan kalo berkas-berkasnya sudah lengkap dan gak bermasalah. Memang yang bikin males duluan cuma ngantre yang lama aja, sisanya petugasnya gerak cepat kok. Nah, jangan ditunda - tunda lagi kalo mau bikin paspor ya! Gak ada kata terlambat buat bikin paspor sih buat gue, siapa tau abis bikin paspor gak lama dapet rejeki kemana gitu kan hahahaha.




Share:

Kamis, 23 Februari 2017

Perawatan Saluran Akar (PSA)

source: Pinterest
Dari judulnya sudah bisa dipastikan ya gue akhirnya memilih jalan mahal untuk menyelamatkan gigi gue yang gagal ditambal waktu itu. Gaya bener jalan mahal, tapi beneran mahal untuk sebuah gigi yang minta diselametin. Selamat ya btw, gigi! *iye selametin*

Pertama periksa, dokternya bilang ada 2 cara buat gigi yang udah bolong sampe ngilu begini, cabut dan ganti gigi tiruan atau Perawatan Saluran Akar (PSA). Karna gue orangnya mudah terpengaruh saat dipersuasi oleh dokternya, dan ibu negara setuju aja jadilah gue milih PSA. Sambil deg-degan abis berapa duit ini buat nyelametin 1 gigi. Hari itu juga gue langsung mulai tahap pertama, yaitu pembersihan saluran akarnya, dan kebetulan gigi gue yang bolong ini punya 2 akar. Ini berpengaruh juga loh buat biayanya, soalnya ada yang hitungannya per saluran akar. Jadilah hari itu hari yang menyakitkan buat gue, karna meski dibius pun tetep nyelekit banget itu pas bersihin saluran akarnya. Entah kaya gimana caranya, tapi ada gitu sesuatu yang masuk ke saluran akar giginya. Ibarat saluran akar nih pipa saluran air, banyak lumutnya. Nah itu bayangin dah kek mana bersihinnya. Sakitnya luar biasa karna emang pas ini gigi lagi sakit-sakitnya dan radang. Selain itu dokternya nyemprotin sesuatu buat bersihin saluran akar dan itu rasanya gak enak banget. Untuk pertemuan pertama ini gue menghabiskan biaya Rp. 660.000 dari mulai registrasi sampe saluran akar bersih dan ditutup sementara.

Pertemuan kedua, sesuai yang gue baca informasinya disini, tahap ini adalah pengisian saluran akar. Kalo gue liat itu entah apa bentuknya mirip resistor tapi dengan ukuran kaki yang lebih panjang. Dokternya kaya lagi masang mur gitu, tapi gak kerasa sakit sih. Cuma kerasa ada yang masuk di dalem gigi, wkwkwk. Tahap kedua gak sesakit yang pertama kok, cuma mangapnya agak lebih luaaaamaaa aja. Sekitar 30 menit gitu mangapnya, cukup bikin mulut kering. Di tahap kedua ini juga gue liat dokternya bakar sesuatu kemudian dipasang di dalam gigi gue yang berlubang. Berasa sakti banget dah, tapi entah apa yang dokter pasang buat nutupin gigi bolongnya itu untuk sementara. Pertemuan kedua ini gue menghabiskan biaya sekitar Rp. 350.000. Gigi akan berakhir dengan tambalan sementara warna putih kaya pasta gigi dan udah bisa ngunyah.

Nah, sampe sekarang gue belum ke dokter gigi lagi buat tahap terakhir yaitu penambalan gigi. Tapi gue akan ngasih beberapa catatan untuk kalian yang mau PSA tapi galau - galau ngilu gitu. Here we go!

1. Sebelum milih PSA, coba cari-cari dulu info tentang PSA di internet atau ke dokter gigi.
2. Kalo udah fix mau PSA, pilih dimana atau dokter gigi mana yang mau kamu percayakan untuk tindakan PSA ini. Emang harus mempercayakan ke dokter gigi untuk menyelamatkan gigi ini hahaha.
3. Tahap pertama, pembersihan saluran akar, sakit sih ya tapi ditahan aja, nangis pun gapapa. Setelah tahap 1 selesai, kalian bakal ngerasa aneh sama gigi yg tadinya ga dipake ngunyah tapi harus dibiasakan ngunyah lagi. Disaranin banget buat latihan ngunyah yang lunak aja dulu, karna aneh banget rasanya dan ada sedikit ngilu kalo ngunyah. Berhubung karna gue udah ga nguyah pake gigi bolong selama 4 bulan, jadinya aneh.
4. Tahap kedua, gigi udah lumayan agak kuat, gak sakit juga saat tindakan, cuma ya itu tadi mangapnya lebih agak lama. Setelah tahap kedua, gigi udah bisa ngunyah yang agak keras dan lama-lama udah kaya gigi biasanya.
5. Lebih baik sakit gigi daripada sakit hati itu ga bener banget, sakit gigi ga ada baik-baiknya. Segera periksa gigi! Hati mah masih bisa dihibur sama drama korea hahahahah.

Nah, sekian pengalaman gue tentang perawatan saluran akar. Untuk biaya pastinya beda-beda tempat punya beda harga juga. Kalo gue sendiri, milih RSGM UMY buat tindakan PSA ini. Yak, jangan lupa gosok gigi!
Share: